Senin, 02 Mei 2011

Gadis separuh bulan

Hembusan angin malam waktu itu
Separuh bulan menampakan rupa
jemariku tak sangup menggapainya.
jauhnya tak terhingga,
indahnya tiada terkira.


Dan kini aku terperangkap, terhimpit dan terpojok di dinding malam......
Walau sesaat, hadirmu menyita indah ku
Hangat cumbumu Kau usap gelisah dan cemas
Dan kau bawa lari ku dalam dekapanmu
Kala itu nampak jelas rasa bimbang wajah ku

Wahai gadis separuh bulan....
Kesunyian malam ini adalah milikmu
Kegelisahan malam ini adalah milikmu
Keheningan malam ini adalah milikmu
Janganlah berlalu, nyaman kau di sampingku

Gadis separuh bulan, kusapa namamu
Ceritakan semuah gundahmu
Kan ku simak celotehmu secara saksama
Tentang pacar dan bekas pacarmu
Tentang keluarga dan broken home
Tentang kerinduan yang tak berunjung
Tentang Mereka yang tak mengerti inginmu
Dan tentang masa depan yang pupus


Gadis, walau kenyataan itu pahit
janganlah mersa disudutkan dari kenyataan
Lepaskan murkamu, sebab Ia adalah darahmu
Tinggalkan kebencian yang mulai hadir
Tak usah mencari jejakmu dalam kesunyian
disana darahmu tak menampakan raut
disana hanya bekas luka yang di tinggalkan

Gadis.... jika di izinkan, kan ku usap air matamu
Tak pantas kau tangisi kenangan bisu
Gadis.... tak perlu kau izin, bersandarlah di bahuku
lepaskan semua penat sesakan dada..

Dan ku dengar suara hatimu yang tak ada lagi notasi nada
Kau rangkai kata menjadi berbait – bait cerita

Haruskah wanita hanya menanti dan diam lalu remuk redam ??
Ah.... Janganlah kau tanyakan tentang kesetaraan padaku.....
Sementara Tuhan Maha segala – galanya

Entahlah...... apa itu takdir atau cobaan dari-Nya
Akupun tak tahu tetapi aku tak berlalu.


Jakarta bisu di bulan april 15-04-2011
=========================================================== 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar